25 Mei 2011

Riak Halus (all izz well)

all is well.. all is well..



sebuah lagu dari ost film 3 idiot. aku mengucapkannya berkali-kali dimulutku ketika tau, tugas karangan bahasa dikumpulkan hari itu. pasalnya aku belum menyelesaikannya, tadi malam yang ku selesaikan dengan keras adalah tugas perencanaan pembelajaran SD yang katanya di kumpulkan hari itu, sedangkan tugas bahasa itu dikumpulkan minggu depan, sekaligus ujian.



jam 9.00 aku sudah tiba di kampus, melenggang dengan baju hitam putih siap melaksanakan ujian Perspektif Global, dengan modal membaca tadi subuh. ku lewati lobi kampus yang agak ramai, rupanya hari ini PEMIRA (kepanjangannya nggak tau, yang aku tau, pemilihan presiden kampus). Ah, tak satupun panitianya yang ku kenali, ku lewati begitu saja. eh, kulihat sosok mantan komting tingkat satu dulu yang kini sudah tidak selokal lagi dengannku.



"Jal, ujian apa tadi?' tanyaku ketika melihat ia memakai baju hitam putih.

'Ujian Bahasa"



aku sedikit terkejut, kontan ku tanya, apakah tugas juga dikumpulkan. ternyata jawabannya YA!



aku pun berlari menyusuri tangga menuju lantai 3, melihat apakah ujian sudah di mulai, sampai dikelas ternyata hanya 1 orang yang sedang duduk disana menulis entah apa. aku memasiki labor komputer, berniat merampungkan tugas bahasa yang belum terselesaikan. komputer tidak dapat terhubung ke internet, mungkin Wifi nya sdang bermasalah, aku bertemu Mimi disana.



"Mi, tugas Pak Dede dikumpul hari ini?'

"Iya"

"uwe... aku belum siap, aku kira minggu depan" rengekku

"siapkan ajalah apa apa aja, nggak bakal dibaca bapak do" hibur Mimi.


terpikir olehku lebih baik aku cepat-cepat angkat kaki ke warnet, fili yang semalam ku ketik untung saja sempat kumasukkan ke flashdisk. Tapi 1 jam lagi akan ada ujian Perspektif.


"Perspektif jadi ujian kan?

"Jadi, soalnya ada tuh dipapan tulis, nanti mungkin disuruh kerjakan itu" Jelas Mimi

aku langsung meluncur ke kelas, dan ku foto soal di papan tulis menggunakan HP. aku kembali ke labor.

"Mi, kalau masuk sms yah, aku mau ke warnet"



tanpa menunggu jawaban Mimi, aku meluncur ke warnet.

di warnet yang padat pengunjung dengan tujuab yang sama, aku kalang-kabut mencari komputer yang keyboard nya berhuruf. disana ku baca lagi tulisanku yang tadi malam, dan ku lanjutkan sedikit demi sedikit. aku sedikit putus asa waktu menyelesaikan karangan argumentasi yang terpotong tadi malam. persuasi dan narasi ku pikir bisa ku cari di internet. Toh, dosennya sudah mengizinkan.

ketika aku dalam keputus asaan, datang Zulva dan Eci yang juga ingin mengerjakan tugas bahasa, mereka bertanya banyak padaku tentang itu. aku yang sedang dalam kepusingan tingkat tinggi setengah cuek. tapi sejak mereka datang pikiranku sedikit terbuka dengan masalah yang ada dikampus (temanya harus tentang kampus). mungkin wajah mereka yang suram menghadapi ujian. Haha. Saat sedang konsentrasi mengarang bebas (benar-benar bebas tanpa hambatan eyd). Masuk sms dari Mimi kalau ujian perspektif sudah dimulai. Cepat-cepat kubereskan barang-barang dan membayar internet. Akupun eluncur lagi kekampus dan menyusuri tangga menuju lantai 3. Hosh..hosh… nafasku turun naik ketika sampai di ruangan, yang lain telah memulai. Dan benar saja kata mimi, soal nya yang tertulis di papan tulis. Cukup gampang, hanya butuh sedikit penalaran. Aku menyelesaikannya dalam 15 menit dan kembali meluncur ke warnet. Oh, inikah UAS?


selesai tugas karangan bahasa yang mencakup Deskrisi, eksposisi, argumentasi, narasi dan deskripsi yang cukup rumit karena harus disertai pengembangan dulu. Aku pun memprint itu semua tanpa mengedit lagi. Jilidnya ku piker di fotokopy kampus saja, tentu lebih rapi karena mereka lebih ahli, aku kembali ke kampus, ternyata kertas jilid di fotocopy sudah habis! Oh My God..!!! aku kembali ke parker dengan merungut, kenapa mereka tak menyediakan stok kertas jilid sih? Terpaksa kau kembali ke warnet yang juga menyediakan jilid. Di warnet aku di sambut sumringah oleh ibu dan bapak itu, flashdisk ku ketinggalan. Mereka mengira aku kembali mengambil itu, aku tak sedikitpun ingat itu. Karena tanggung malu, ku ulang saja print yang terjadi sedikit kesalahan. Jadilah aku mengulang print beberapa lembar yang terdapat salah ketik. Disitu juga kupasrahkan tugasku untuk dijilid si bapak yang menjilid dengan “sangat tidak propesional” tapi hasilnya cukup rapi kok.


Huft.. selesai juga… al is well.. all is wel… kataku dalam hati


Kembali ke kampus aku tinggal menunggu ujian bahasa berlangsung, ku buka buku catatan yang sama sekali belum sempat ku baca.


Sementara itu….


‘Bu, ini ada surat panggilan dari kantor dinas untuk Ibu” kata kepala sekolah pada Ummiku yang baru saja selesai rapat dengan wali murid.



Ternyata panggilan mengenai sertifikasi. Nama ummiku memang telah dinyatakan lulus sertifikasi tahun ini, dan tinggal menunggu panggilan untuk pelatihan. Ummiku rinag gembira. Sejak pengumuman lulus itu ummiku selalu ceria, terbayang uang belasan juta yang akan diterima. Bahkan sudah pernah berkata “Kalau lulus sertifikasi, insyaallah sofi bisa masuk kedoteran”


Ummiku berangkat ke kantor dinas dengan motor astrea butut. Setiba disana ternyata melihat pengumuman dan beberapa rekan guru yang lain sedang marah-marah. Hatinya mulai gerah. Dibacanya pengumuman yang ditempel didinding kantor. 20 nama-nama orang yang tidak jadi ikut sertifikasi, namanya termasuk disitu. Ummiku beristighfar. Ia memasuki ruang kantor dan menanyakan sebabnya.

Ternyata nomor NUPTK lah yang menyebabkan nama ummiku di diskualifikasi dari peserta sertifikasi tahun ini, data di dalam kaset yang dulu di ajukan sekolah (di ketik oleh TU) tidak sama dengan data yang diajukan Ummiku sewaktu penyerahkan form sertifikasi, beda 2 angka. Hati Ummiku menciut. Padahal yang diketik di dalam CD yang dulu itu salah, entah salah ketik oleh TU nya, entah bagaimana lagi aku juga tidak tau. Padahal nomor itu di dapat dari website NUPTK nya dulu waktu pertama kali menerima gaji SBY (istilah tunjangan tambahan dari SBY). Akulah yang dulu ke warnet mencari nomor NUPTK itu, dan Ummi menyerahkannya kepada TU sekolah untuk diketik bersamaan dengan form guru yang akan ikut sertifikasi lainnya, tapi teryata terdapat kesalahan 2 angka, sewaktu daftar ulang, Ummiku memperbaiki no NUPTK nya dengan yang cocok dari web. Tapi pihak sertifikasi mengatakn no ummiku tidak online. Maksudnya???



Ummiku sudah berusaha menjelaskan, bahwa no yang dulu di dalan CD itu salah, no dalam penyerahan ke dua ini lah yang benar, tapi petugas kantor itu tidak mau tau, ia mengatakan ‘masih ada kesempatan tahun depan Bu”.



Ummiku pulang dengan hati tak karuan, sampai di rumah ia mencari kertas selembar yang dulu aku print dari warnet, daftar no NUPTK guru-guru se SD nya. Tapi sudah dicari kemana-mana kertas selembar itu tak kunjung jumpa, ummiku mengobrak-abrik meja kantornya di sekolah. Kertas itu tak juga ditemukan, padahal ia berniat kalau ketemu, ia akan kembali ke kantor dan memperlihatkan bukti kertas itu pada petugas. Tapi sia-sia. Terbersit ingin menelponku untuk mencari kembali no itu di internet, tai ummi tau hari ini aku ujian, mungkin tak ingin mengganggu konsentrasiku. Ia Hanya bisa berucap istighfar dan kembali pulang dengan hati berat.



di kampus..



Aku mulai ujian bahasa. 50 soal dalam waktu 50 menit. Soal berfariasi ABCDE. Rajin juga bapak ini membuat soal. Kucoba konsentrasi pada kalimat-kalimat dilembar soal. Awalnya masih panik dan membuatku tak bisa perpikir jernih, ku silang saja sesuka hati. Tapi setelah setengah waktu berlalu, baru aku bisa konsentrasi penuh. Aku menyelesaikan hingga no 50. Tapi masih banyak no yang bolong. Ku baca lagi soal dari awal. Ternyata setelah kubaca lagi, banyak jawabanku yang ngawur. Aku cepat-cepat merubah. 10 menit terakhir aku selesai, suasana mulai rebut teman bertanya sana sini. Aku juga bertanya memastikan jawabanku. Sesi contek mencontek berakhir dalam beberapa menit. Denga yakin ku kumpulkan jawabanku ke depan. Huahhh… lega sekali rasanya..



Lagu 3 idiot masih menggema di telingaku

All is well…al is well…

Ternyata tak seburuk yang kubayangkan



Jam menunjukkan pukul 14. 15, masih ada ujian yang menanti, perencanaan, kami sudah memasuki ruangan dan menunggu dosen cukup lama sambil mengobrol ngalor-ngidul dengan beberapa teman.

Ternyata dosennya hanya menjelaskan kapan ujian, dan tugas yang sudah susah payah ku buat tadi malam tidak di kumpulakan! ‘Di rapel saja denga semua tuga yang lalu, kumpul ketika ujian” kata beliau . oh My God, ini adalah kesialanku yang selanjutnya hari ini.



Pulang dari situ aku dan teman-teman sepakat makan dulu di KFC yang tak jauh dari kampus, mumpung ada paket attack, tapi peritku sudah benar-benar sakit karena magg.



Tiba dirumah aku langsung terkapar di kasur, sambil menghidupkan mp3, aku menutup mata. Ummiku pulang dari warung menanyakan kenapa belum buka jilbab dan ganti baju, ku jelaskan aku terlambat makan, dan sekarang magg sedang kambuh. Ummiku berdiri di sisi tempat tidur dan menceritakan kejadian tadi siang. Belum sempat aku menarik nafas lega karena 2 ujian berlalu dengan baik hari ini, sudah datang kabar tak sedap. Ku pikir tak apalah. Mungkin belum rezeki, atau mungkin kemarin ada sedikit kebanggan menyusup dihati, sehingga rezaki itu dicabut kembali.

Tampak raut wajah sedih dari ummiku, tapi ia pun ikhlas menerimanya. Entak kesalahn siapa, yang jelas bukan rezeki, katanya. Aku tersenyum pahit.



Hari kamis yang 20 orang ini di suruh datang menghadiri acara sosialisasi NUPTK. Ku piker untuk apalagi sosialisasi, nasi sudah menjadi bubur, bari kokinya teriak-teriak panic. Mana mungkin bisa dikembalikan lagi. Tapi ummiku tetap akan mengahdiri acara itu, malam ini disuruhnya aku mencari no NUPTK itu. Tapi dari tadi kucari tak jua bertemu, website nya mengatakan “isi website ini telah dipindahkan/ sudah ditutup” aku kurang mengerti, yang jelas, no NUPTK itu belum kutemukan. Mungkin akan kami pasrahkan saja uang belasan juta itu, berharap tahun depan nama ummiku kembali muncul di daftar pesrta sertifikasi.



diantara kesedihan yang menyelimuti kamu, ummiku memberkan paket yang katanya datng dari balik papan.

"tadi ada paket untuk icha"



ku lihat pengirimnya. Lily / Balikpapan.

Woww....!!! sampai jug buku pemberian mba lily yang jauh-jauh mengirimkanku buku EYD, kulirik bon jasa pengirimnya, cukup mahal. aku meloncat kegiranga mebuka buku biru berjudul "Panduan Pintar EYD".

"Ini benar-benar dari balikpapan cha? kok bisa?" tanya Ummiku hera. aku menjelaskan denga senyum mengembang sambil mengetik sms pada pengirim buku ini.



Wah, serius sekali mba Lily Husain ini membimbingku dalam menulis. aku bangga punya sahabat sepertinya, walau tidak pernah bersua, tapi jabatnya terasa erat. buku ini menjadi sesuatu yang manis sore ini, setelah melewati hari yang cukup berat, teruama bagi ummiku.



Ketika ku menulis ini, ummiku sedang sibuk bermain game who wants to be a millionaire di computer butut. Sesekali ia menyapaku menanyakan jika ada soal yang menyangkut hiburan.

‘Cha, siapa teman wanita donal bebek?” Tanya ummiku

“Deasy Mi”

Beberapa detik kemmudian..

Hahahaha….. menang 500 juta…!!! Teriak ummiku

“insyaallah tahun depan mi,’ kataku membatin. Amin…



yah, semuanya akan baik saja..


all is well... al is well..... all is well

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

setelah baca tapi nggak ninggalin komentar itu sayang banget. ayo dong dikomen. penulis ingin tau reaksi pembaca.. makasih buat yang udah komen :)